Pegagan selama ini dikenal sebagai tanaman liar yang banyak tumbuh di
perkebunan, ladang, pematang sawah, padang rumput, tepi parit hingga
pekarangan.
Tumbuhan yang bagi sebagian orang dianggap sebagai gulma tersebut, ternyata bisa diolah menjadi camilan yang lezat.
Adalah Yamtinah (55) warga Daren Lor, RT 04/RW 04, Dusun Karanganyar,
Kelurahan Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman yang sejak empat
tahun terakhir ini mengolahnya menjadi keripik.
"Masyarakat sekitar sini mengenal tanaman ini dengan nama regedhek.
Dulu tanaman ini tidak banyak yang mengolah, dan saat saya kembali dari
merantau saya coba mengolahnya," jelas Yamtinah.
Setelah pulang dari merantau tersebut Yamtinah memang mulai usaha membuat beragam jenis makanan/snack. Dan atas usul saudaranya, dirinya diminta mencoba membuat keripik daun pegagan.
Untuk
membuat keripik, bahan baku daun pegagan didapatkan dari area
persawahan yang lumayan masih banyak di daerah Turi. Karena permintaan
yang semakin banyak, saat ini Yamtinah mulai menanam tanaman pegagan.
Sebelum dibuat keripik daun pegagan yang telah dipetik dan dipilih
yang belum terlalu tua dan terlalu muda dicuci bersih dan ditiriskan. Kemudian daun pegagan yang berukuran kecil-kecil tersebut dimasukan dalam adonan kripik.
Adonan keripik terbuat dari tepung beras dengan tambahan santan dan beberapa bumbu dapur lainnya. Agar tidak saling nempel, daun pegagan yang telah dilumuri adonan
kripik dimasukan ke dalam wajan berisikan minyak panas satu per satu dan
digoreng selama kurang lebih 10 menit.
Setelah matang, keripik daun pegagan ini memiliki rasa yang gurih dan renyah hampir menyerupai keripik bayam. Selain rasanya, keripik ini banyak dicari karena memiliki beragam manfaat.
Pegagan diyakini mampu membersihkam darah, melancarkan peredaran
darah, peluruh kencing, penurun panas, mempercepat menghentikan
pendarahan, meningkatkan kinerja syaraf, dan beberapa manfaatnya.
Dengan rasa dan manfaat yang dimilikinya, maka tidak salah menjadikan keripik pegagan cemilan buah tangan khas Turi. Selama ini dengan dibantu anaknya, Yamtinah menitipkan keripik pegagan di sejumlah warung di kawasan Yogyakarta.
"Selain itu banyak juga pesanan dari sejumlah instansi di kawasan Sleman ini, seperti beberapa kantor dinas," ujar Yamtinah.
Bagi anda yang menginginkan keripik ini sebagai buah tangan atau
sekedar camilan di rumah sebaiknya pesan langsung ke rumah pembautnya. Untuk harga, setiap satu ons keripik pegagan dihargai Rp5.500. Ada beberapa pilihan kemasan yang disediakan, mulai dari kemasan
kecil dengan harga Rp1.000 tiap bungkusnya, kemasan satu ons, dua ons,
seperempat kilogram, setengah kilogram, dan satu kilogram.
0 Response to "Camilan Renyah dan Lezat dari Tanaman Gulma"
Posting Komentar